Apa Itu income? Definisi income atau pendapatan sebenarnya berbeda-beda tergantung dari konteksnya—misalnya, untuk tujuan perpajakan, akuntansi keuangan, atau analisis ekonomi. Untuk individu dan bisnis, income/pendapatan umumnya berarti nilai atau jumlah yang mereka terima untuk tenaga kerja dan produk mereka.
Individu umumnya menganggap pendapatan kotor mereka sama dengan total pendapatan mereka dalam bentuk upah dan gaji, pengembalian investasi dan penjualan properti, dan penerimaan lainnya. Sementara pendapatan bersih terdiri dari pendapatan kotor dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan pendapatan.
Demikian pula, bisnis umumnya memperlakukan total penerimaan mereka dari layanan, produk, dan bunga dan dividen yang diterima sehubungan dengan rekening kas dan cadangan yang terkait dengan bisnis sebagai pendapatan kotor mereka. Laba bersih bisnis—yaitu, laba—ditentukan dengan mengurangi pendapatan kotor mereka dengan pengeluaran bisnis mereka.
Income/Pendapatan: Didefinisikan sesuai dengan Konteks
Dalam kehidupan sehari-hari, individu umumnya berfokus pada income yang dapat dibelanjakan (yaitu, pendapatan total dikurangi pajak) dan pendapatan diskresioner mereka (yaitu, jumlah, jika ada, yang tersisa setelah pembayaran pajak dan pengeluaran. untuk kebutuhan seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal).
Singkatnya, income adalah penghasilan yang diperoleh melalui pekerjaan yang sebenarnya. Misalnya, bonus, gaji, upah, dan pendapatan bersih semuanya dianggap sebagai pendapatan yang diperoleh.
Dalam menangani aktivitas pribadi, bisnis, dan investasi mereka, individu memperhatikan income sebagaimana ditentukan di bawah aturan pajak dan—terutama dalam kasus pemilik bisnis dan investor—aturan akuntansi keuangan.
Umumnya, perpajakan dan akuntansi keuangan mengukur pendapatan selama periode 12 bulan. Sementara pendapatan akuntansi keuangan komprehensif, penghasilan kena pajak dihitung dengan pengecualian undang-undang khusus, pengecualian, dan tunjangan yang bervariasi menurut status pajak, sumber pendapatan, dan keputusan individu dan bisnis.
Kategori Income
Tiga kategori pendapatan yang menjadi perhatian utama wajib pajak: pendapatan biasa, capital gain, dan pendapatan bebas pajak.
Pendapatan biasa
Pendapatan biasa atau ordinary income meliputi pendapatan, bunga, deviden tetap, pendapatan sewa, dana pensiun, pembagian anuitas reguler dan rekening pensiun, serta pendapatan Jaminan Sosial yang diterima oleh wajib pajak yang jumlah pendapatannya melebihi ambang batas tertentu.
Pendapatan biasa dikenakan pajak. Wajib pajak yang pendapatan investasi bersihnya melebihi ambang batas yang ditentukan membayar pajak pendapatan tambahan.
Capital gain
Capital gain adalah jumlah keuntungan seorang investor saat menjual kembali aset investasinya. Dalam bahasa Indonesia, arti capital gain disebut juga dengan keuntungan modal.
Perolehan keuntungan dari capital gain adalah selisih harga dari penjualan dan harga beli produk investasi. Capital gain sendiri didapatkan dari beberapa jenis investasi seperti saham, properti, reksa dana, dan lain sebagainya.
Penghasilan bebas pajak
Masyarakat yang tidak perlu membayar pajak adalah mereka yang gajinya di bawah Rp4,5 juta per bulan. Ini biasanya untuk pegawai pabrik, pelayan cafe hingga petugas kebersihan.
Para pekerja berpenghasilan kecil ini tidak dikenakan pajak dikarenakan, pemerintah tidak mengubah batas Penghasilan Tidak kena Pajak (PTKP). PTKP saat ini masih tetap Rp 4,5 juta per bulan atau Rp 54 juta per tahun.
Artinya, yang dikenakan pajak adalah penghasilan di atas PTKP tersebut. Misalnya pekerja dengan gaji Rp 4,6 juta ke atas sudah pasti dikenakan pajak setiap tahunnya meski tarifnya tidak sebesar orang kaya dan super kaya.
Demikianlah dikutip dari Undang-undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP).
Selain itu, juga tidak perlu membayar pajak adalah para pedagang yang usahanya dijalankan sendiri atau UMKM orang pribadi. Contohnya, para pedagang warteg, warung kopi dan warmindo dengan syarat omset maksimal Rp500 juta per tahun
Apakah ada definisi standar dari income?
Definisi pendapatan tergantung pada konteks di mana istilah itu digunakan. Misalnya, undang-undang perpajakan menggunakan konsep penghasilan bruto, yang mencakup semua penghasilan dalam segala bentuknya, dan penghasilan kena pajak, yaitu penghasilan bruto setelah dikurangi pengeluaran dan penyesuaian lainnya.
Di sisi lain, standar akuntansi keuangan menggunakan istilah “pendapatan” untuk menggambarkan jumlah komprehensif semua biaya untuk produk dan layanan.
Selain itu, penghitungan income akan bervariasi tergantung pada ruang lingkup konteksnya—misalnya, individu, rumah tangga, industri, negara, dll.