China Borong Emas, Prospek Harga Emas cerah

Siapa yang tidak kenal dengan emas, logam mulia yang selalu menjadi primadona di kalangan investor. Dan kabar baik datang dari China, negara yang dikenal sebagai salah satu konsumen emas terbesar di dunia. China baru saja diketahui memborong 62 ton logam mulia pada hari Selasa 11 Januari 2023, dan ini tentunya membuat harga emas cenderung naik di pasar global.

Menurut data yang dirilis, harga emas di pasar spot naik 0,5% menjadi $1.831,85 per ounce. Sementara itu, harga emas berjangka AS untuk pengiriman Februari juga naik 0,3% menjadi $1,829 per ounce. Hal ini tentunya sangat menyenangkan bagi para investor emas yang melihat kenaikan harga sebagai peluang untuk mendapatkan keuntungan.

China adalah negara konsumen emas terbesar kedua di dunia setelah India, dan peningkatan permintaan emas di China diharapkan akan terus menopang harga emas di pasar global. Selain itu, logam mulia lainnya juga ikut terkena dampak dari pembelian yang dilakukan oleh China, dengan harga perak naik 0,2% menjadi $26,55 per ounce, dan harga platina naik 0,1% menjadi $1.093 per ounce.

Pembelian ini dikatakan sebagai pembelian terbesar yang dilakukan China sejak April 2019. Hal ini menunjukkan bahwa China cukup yakin dengan prospek harga emas di masa depan dan berusaha untuk memperkuat posisinya di pasar emas global. Analis pasar mengatakan, pembelian ini bisa menjadi pertanda positif bagi prospek harga emas di masa depan, dan diharapkan dapat menarik investor untuk masuk ke dalam pasar emas.

Jika kamu termasuk salah satu investor yang tertarik dengan emas, saat ini adalah saat yang tepat untuk mempertimbangkan untuk masuk ke dalam pasar emas. Dengan China yang memborong 62 ton logam mulia, prospek harga emas di masa depan cukup menjanjikan. Jangan sampai ketinggalan peluang untuk meraih keuntungan dari emas yang selalu menjadi primadona di dunia investasi.