Pada artikel ini kami akan memberikan contoh perencanaan keuangan pribadi. Hal ini tentunya akan sangat membantu kamu yang ingin memiliki keuangan yang sehat dan terencana.
Cara Membuat Perencanaan Keuangan Pribadi
Di bawah ini adalah langkah-langkah membuat perencanaan keuangan pribadi.
1. Catat Semua Pemasukan dan Pengeluaran Pribadi
Mencatat pemasukan dan pengeluaran pribadi akan memberikan banyak sekali manfaat dan menjadi langkah awal dari pengelolaan keuangan yang baik.
Kamu bisa melihat kemana saja pendapatan kamu digunakan sehingga kamu bisa mengetahui pengeluaran apa yang bisa kamu kurangi atau menambah nominalnya sesuai dengan kebutuhan.
2. Buat Anggaran Pengeluaran Sebelum Bulan Dimulai
Hitunglah berapa banyak uang yang kamu dapatkan setiap bulannya. Pastikan untuk hanya memasukkan sumber pendapatan yang kamu bisa andalkan, seperti gaji tetap.
Kalau ada pendapatan lain yang tidak tetap, kamu bisa memasukkannya ke dalam kategori pendapatan lain.
Kamu juga perlu membuat perhitungan ini sebelum bulan dimulai supaya memiliki cukup waktu untuk menyelesaikan perencanaan ini.
3. Gunakan Rumus 50/30/20
Kamu bisa menggunakan metode rumus 50/30/20 yang dibuat oleh Elizabeth Warren. Metode ini membuat kamu harus membagi pendapatan bersih menjadi tiga bagian. Contohnya:
- Kamu harus menyisihkan 50 persen untuk kebutuhan wajib seperti belanja makanan, alat mandi dan obat. Masukkan juga tagihan wajib seperti listrik, air, asuransi, pulsa dan lainnya. Hitung dengan benar, dan apakah ini sesuai dengan jumlah 50 persen dari pendapatan kamu. Jika terlalu berlebih, maka kamu bisa menguranginya dengan memilih barang yang lebih murah.
- Sisihkan 30 persen dari pendapatan untuk hiburan dan keinginan lainnya supaya kamu tetap bisa memiliki hal yang menyenangkan sambil mengelola keuangan dengan baik.
- Sisihkan lagi 20 persen untuk tabungan dan investasi. Hal ini bisa dalam bentuk dana darurat. Kamu juga bisa memasukkannya sebagai dana pensiun atau modal investasi.
4. Bayar Hutang dan Cicilan Tepat Waktu
Terbebas dari hutang akan membuat kamu menjadi lebih aman dan nyaman karena kamu terlepas dari beban dan stress.
Supaya bisa terbebas dari hutang, kamu bisa mengendalikan keinginan untuk berhutang. Jika hutang kamu dalam bentuk kartu kredit atau pinjaman online, pastikan untuk memiliki yang tanpa bunga atau cicilan 0 persen.
Kamu juga bisa menggabungkan hutang dalam satu tempat agar tidak bingung dan bayarlah tepat waktu agar skor kredit tidak buruk.
5. Jangan Konsumtif
Tekan semua pengeluaran konsumtif yang kamu punya dan pastikan hanya membeli barang yang kamu butuhkan saja serta dengan harga yang murah.
6. Alokasikan untuk Dana Darurat
Pastikan untuk selalu menyisihkan dana darurat pada setiap pendapatan kamu. Dana darurat sangatlah penting supaya ketika terjadi hal yang tidak diinginkan, keadaan finansial kita tidak terganggu. Kamu harus ingat kalau dana darurat dan tabungan itu berbeda.
7. Miliki Asuransi Kesehatan dan Jiwa
Memiliki asuransi kesehatan dan jiwa adalah proteksi aset yang sangat baik. Namun banyak orang yang masih merasa rugi karena tidak bisa langsung mendapatkan manfaatnya.
Dengan memiliki asuransi, ketika kamu mengalami hal tidak diinginkan seperti sakit kamu tidak harus mengeluarkan dana yang cukup besar karena dana ini sudah ditanggung perusahaan asuransi.
Contoh Perencanaan Keuangan Pribadi
Setelah mengetahui cara membuat perencanaan keuangan pribadi, berikut ini adalah contoh perencanaan keuangan pribadi.
Rita adalah seorang mahasiswi semester 1 yang ingin meringankan beban orang tua dengan menyiapkan dana sendiri untuk mengerjakan skripsi yang kira-kira tiga tahun lagi. Biaya skripsi kira-kira membutuhkan dana sekitar Rp9 juta.
Dalam kasus ini maka tujuan jangka menengah Rita adalah mempersiapkan dana untuk riset tugas akhir sebanyak Rp9 juta. Kalau dipilah lagi maka sebagai berikut.
Tujuan
- Biaya tugas akhir: Rp9 juta – jangka waktu 3 tahun
- Beli motor baru: Rp15 juta – jangka waktu 2 tahun
- Liburan – Rp8 juta – jangka waktu 3 tahun
Total: Rp32 juta
Keuangan saat ini
- Pemasukan tetap Rita perbulan dari orang tua: Rp2,1 juta
- Gaji kerja paruh waktu: Rp900 ribu
Setelah menghitung pengeluaran per bulan maka sisa dari total pemasukkan Rita adalah Rp700 ribu. Rumusnya total pemasukan dikurangi total pengeluaran.
Rencana
- Sisa uang yang dimiliki setiap bulan: Rp700 ribu
- Total uang untuk mencapai tujuan: Rp32 juta
- Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan: 3 tahun atau sama dengan 36 bulan
Dari sini dapat dihitung jumlah tabungan dalam 3 tahun sama dengan Rp700 ribu dikalikan 36 bulan. Hasilnya, Rp25,2 juta.
Kesimpulannya, Rita hanya bisa mengumpulkan Rp25,2 juta selama tiga tahun padahal targetnya Rp32 juta. Dari sini Rita punya selisih Rp6,8 juta.
Dia memiliki beberapa pilihan untuk mendapatkan Rp6,8 juta tersebut yakni bisa mencari pekerjaan tambahan, memulai bisnis dengan teman atau pilihan lainnya. Kalau tidak ingin melakukan keduanya, maka Rita membuat skala prioritas untuk menganalisa kebutuhannya dan tentukan mana yang paling penting. Setelah itu, tentukan saja tujuannya berdasarkan yang paling prioritas misal, laptop untuk tugas akhir dan motor untuk bekerja saja.
Itulah dia pembahasan mengenai cara dan contoh membuat perencanaan keuangan pribadi. Apabila kamu sudah mantap dalam merencanakan keuangan untuk diri sendiri, yuk, cek juga cara membuat perencanaan keuangan keluarga.*