Investasi saham terkenal ribet karena sulit memahami seluk beluknya. Padahal pembuatan rekening saham cenderung mudah dan dana yang dikeluarkan untuk berinvestasi juga murah. Pengetahuan awal mengenai dunia investasi saham bisa dimulai dari pengetahuan dasar tentang apa itu investasi saham, keuntungan, risiko, cara kerja, dan bagaimana cara memulainya.
Untuk lebih lengkapnya, langsung saja, yuk, simak pembahasannya berikut ini.
Apa yang Dimaksud dengan Investasi Saham?
Sebelum kita membahas apa itu investasi saham, kenali dulu, apa itu saham. Saham adalah sebuah bentuk kepemilikan nilai sebuah perusahaan atau bukti penyertaan modal.
Dapat kita sederhanakan bahwa dengan memegang saham maka kamu sebagai individu atau badan usaha bisa mengklaim kepemilikan suatu perusahaan terbuka.
Kamu pun berhak mengikuti rapat umum pemegang saham atau RUPS dan berhak mendapatkan pembagian hasil dari perusahaan sesuai dengan jumlah saham yang kamu miliki.
Keuntungan yang diperoleh sebagai pemegang saham biasanya berupa laba atas modal awal yang disetorkan bersama dengan peningkatan ekonomi bisnis tersebut. Dengan kata lain, kinerja perusahaan akan mempengaruhi untung ruginya kamu sebagai investor.
Adapun investasi saham adalah aktivitas penanaman modal dalam bentuk penyertaan sejumlah dana oleh seseorang atau badan usaha kepada perusahaan yang sudah terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI).
Uang yang kamu tanamkan sebagai modal tersebut nantinya akan dikonversikan ke dalam aset finansial. Pada dasarnya, investasi saham yang kamu pilih didasari pada memperoleh keuntungan pada modal awal yang kamu keluarkan.
Orang yang melakukan aktivitas investasi biasanya dikenal dengan sebutan investor. Prinsip investasi saham dapat disamakan dengan kegiatan menabung, yaitu mengalokasikan dana untuk disimpan dan nantinya dapat ditarik untuk kamu gunakan di kemudian hari.
Akan tetapi yang jadi pembeda antara investasi dan menabung adalah adanya kemungkinan untung dan rugi.
Jenis-Jenis Investasi Saham
Jenis investasi saham dikelompokkan berdasarkan sektor bisnis badan usaha. Hingga artikel ini ditulis, terdapat 787 perusahaan yang terdaftar di BEI. Secara umum, perusahaan-perusahaan tersebut terbagi ke dalam sembilan sektor yakni.
- Mining (tambang)
- Chemicals and Basic Industry (bahan kimia dan industri)
- Agrikultur
- Miscellaneous Industry (industri lainnya)
- Property, real estate, dan building construction (properti)
- Consumer goods industry
- Finance (keuangan)
- Infrastructure, utility, dan transportation (infrastruktur dan transportasi)
- Trade, service, and investment (perdagangan, jasa, dan investasi)
Selain itu, jenis investasi saham juga dapat dibagi ke dalam kategori biasa dan preferen. Secara singkat definisi keduanya yaitu.
Investasi saham kategori biasa adalah investor memegang kepemilikan atas perusahaan yang dinyatakan dalam lembaran surat berharga
Investasi saham kategori preferen adalah investor mendapatkan kedudukan prioritas dalam hal pembagian dividen. Selain itu, kamu juga berkesempatan mendapatkan hak yang berhubungan dengan penentuan kebijakan perusahaan tersebut.
Tujuan Investasi Saham
Mungkin sekarang kamu bertanya, kenapa harus investasi saham?
Dengan menanamkan modal pada suatu perusahaan, modal tersebut dapat digunakan untuk mengembangkan aset sehingga perusahaan bisa terus berkembang.
Selain itu, dengan berinvestasi saham bisa kamu jadikan sarana untuk menyiapkan dana masa depan dan mendapatkan penghasilan tambahan.
Perbedaan Investasi dan Trading Saham
Walaupun sering disamakan, investasi dan trading saham adalah dua hal yang berbeda. Pada trading saham biasanya jangka waktunya pendek karena keuntungannya didapat dari jual-beli saham sedangkan investasi saham lebih ditujukkan untuk jangka panjang dari pengelolaan perusahaan.
Selain itu, yang menarik dari investasi saham adalah kamu sebagai investor akan mendapat fasilitas berupa dividen, bonus, dan pemecahan (split) saham, sedangkan trader tidak.
Cara Kerja Investasi Saham
Hal yang menarik dari investasi saham adalah potensi keuntungan yang tinggi. Akan tetapi, ini selaras dengan risiko yang juga tinggi. Oleh sebab itu, penting bagi kamu yang baru mulai ingin terjun berinvestasi saham mempelajari cara kerjanya.
Ketika kamu berinvestasi, maka kamu adalah salah satu pemilik dari sebagian perusahaan. Misalnya, terdapat 15 ribu lembar saham yang terbuka untuk publik. Jika memiliki sebanyak 1500, maka kamu adalah pemilik 10 persen saham tersebut.
Setelah itu, dana yang kamu tanamkan tersebut akan digunakan oleh perusahaan untuk mengelola bisnis.
Nah, dari sinilah sumber profit bagi investor. Adapun keuntungan yang bisa kamu peroleh dari investasi saham berupa capital gain dan dividen.
Capital gain adalah keuntungan dari selisih harga jual dan beli saham akibat fluktuasi pasar. Sementara dividen adalah pembagian laba sesuai kuantitas kepemilikan saham. Nominal keduanya selalu naik turun tergantung kondisi keuangan perusahaan.
Keuntungan Investasi Saham
Sebagaimana telah disebutkan bahwa investasi saham dapat memberikan profit. Lantas apa saja keuntungan tersebut? Berikut penjelasannya.
Potensi Capital Gain
Potensi capital gain yakni berupa keuntungan dari selisih antara harga jual dengan harga beli. Biasanya, makin banyak dana diinvestasikan, maka makin besar pula potensi capital gain yang bisa diperoleh.
Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder.
Contoh perhitungan capital gain adalah sebagai berikut:
- Investor X membeli saham ABC dengan harga per saham Rp3.000 sebanyak 5 lot.
- Harga beli 1 lot adalah Rp3.000 x 100 lembar = Rp 300.000
- Harga beli 5 lot adalah Rp300.000 x 5 = Rp 1.500.000
- Setelah 1 bulan, investor X menjual seluruh saham ABC yang dimiliki di harga Rp 3.500, maka Harga jual 1 lot adalah Rp3.500 x 100 = Rp350.000
- Harga jual 5 lot adalah Rp350.000 x 5 = Rp1.750.000
- Capital gain = Rp1.750.000 – 1.500.000 = Rp250.000
Dengan demikian, keuntungan investasi saham atau capital gain yang didapatkan oleh X adalah sebesar Rp250.000 atau 16,67 persen.
Dividen Saham
Keuntungan selanjutnya dari investasi saham adalah kamu bisa mendapatkan pembagian dividen, yakni laba sesuai banyaknya modal yang ditanamkan.
Biasanya, dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Untuk mendapatkan dividen, investor harus menyimpan saham dalam jangka waktu yang lama, tidak diperjual belikan, atau memiliki saham sebelum cumulative date (cum date).
Cum date adalah tanggal penentuan bagi para investor yang berhak mendapatkan dividen dari perusahaan karena memiliki saham dari perusahaan tersebut.
Pembagian dividen perusahaan berbeda-beda yaitu dapat dilakukan setiap 1 tahun sekali, 1 tahun 2 kali, atau dalam jangka waktu tertentu sesuai kebijakan perusahaan.
Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa dividen tunai yakni setiap pemegang saham akan diberikan dividen berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham. Dividen ini biasanya langsung masuk ke rekening dana nasabah (RDN). Namun terkadang dividen yang diberikan berupa saham.
Artinya setiap pemegang saham akan mendapat dividen sejumlah saham, sehingga jumlah saham yang dimiliki seorang pemodal akan bertambah dengan adanya pembagian dividen saham tersebut.
Fleksibel
Keuntungan yang akan kamu dapatkan melalui investasi saham adalah mudahnya menjalankan aktivitasnya karena pengoperasiannya dilakukan secara online, mulai pembelian hingga penjualan sehingga tidak akan mengganggu pekerjaan utamamu. Mau tau apa saja tips investasi saham online? Pertama, siapkan dana investasi, pilih perusahaan sekuritas yang sudah terdaftar di OJK, lakukan analisis, dan evaluasi portofolio saham kamu.
Risiko Investasi Saham
Akan tetapi, investasi saham juga memiliki risiko apabila kamu tidak berhati-hati dalam melakukannya. Secara umum, risiko kerugian dari investasi saham adalah sebagai berikut:
Capital loss
Kebalikan dari capital gain, capital loss adalah suatu kondisi yang mengharuskan investor menjual saham lebih rendah dari harga beli.
Misalnya saham XYZ yang dibeli dengan harga Rp 2.500 per saham. Kemudian harga saham tersebut terus mengalami penurunan hingga mencapai Rp 1.000 per saham.
Karena takut harga saham tersebut akan terus turun, investor menjual pada harga Rp 1.000 tersebut sehingga mengalami kerugian sebesar Rp 1500 per saham.
Tentu saja, kerugian investasi tidak bisa terhindarkan. Maka dari itu penting untuk mengetahui tujuan dari investasi sehingga bisa mengurangi risiko.
Risiko likuidasi
Ini terjadi apabila perusahaan yang sahamnya dimiliki, dinyatakan bangkrut oleh pengadilan, atau perusahaan tersebut dibubarkan.
Dalam hal ini, hak klaim dari pemegang saham mendapat prioritas terakhir setelah seluruh kewajiban perusahaan dapat dilunasi.
Jika masih terdapat sisa dari hasil penjualan kekayaan perusahaan tersebut, maka sisa tersebut dibagi secara proporsional kepada seluruh pemegang saham.
Akan tetapi, jika tidak terdapat sisa kekayaan perusahaan, maka pemegang saham tidak akan memperoleh hasil dari likuidasi tersebut.
Kondisi ini adalah risiko yang terberat dari pemegang saham. Maka dari itu penting untuk secara terus menerus mengikuti perkembangan perusahaan yang sahamnya kamu miliki.
Bagaimana Cara Investasi Saham bagi Pemula?
Setelah mengetahui penjelasan apa itu investasi saham di atas, kalau kamu tertarik untuk melakukannya, berikut adalah prosedur yang bisa kamu ikuti.
Langkah 1 – Buat Rekening Efek
- Yang pertama kali kamu harus lakukan adalah membuka rekening efek. Tanpa adanya rekening investasi tidak akan bisa dilakukan.
- Kamu bisa membuat rekening efek pada perusahaan sekuritas pada perusahaan yang terdaftar di BEI seperti MNC Sekuritas, Panin Sekuritas, BCA Sekuritas, atau perusahaan sekuritas lainnya.
Langkah 2 – Investasi Sesuai Kemampuan
- Agar investasi saham yang kamu lakukan dapat menghasilkan keuntungan, harus dilakukan sesuai kemampuan.
- Jika memaksa menanamkan modal yang besar nantinya akan berdampak pada kebutuhan finansial harian. Jadi, sesuaikan dengan kemampuan finansial kamu dan tidak memaksakan diri.
Langkah 3 – Sabar dan Teliti
- Melakukan investasi jenis ini memerlukan ketelitian dan juga kesabaran. Jangan terburu-buru mengambil langkah.
- Biasanya melihat nilai saham yang naik ingin sekali menjualnya. Hal itu boleh saja asalkan sudah ada rencana matang, misalnya setelah menjual sudah ada rencana membeli saham lain atau semacamnya.
- Jika tanpa rencana baiknya urungkan niat menjual meski nilai saham sedang tinggi.
***
Demikian pembahasan apa itu investasi saham, keuntungan, risiko, jenis, cara kerja, dan cara memulainya. Investasi dalam bentuk saham ini bisa sangat menguntungkan dan mudah sekali dilakukan. Bahkan sekarang ini sudah banyak aplikasi yang bisa digunakan melalui smartphone sehingga bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja.
Referensi:
- IDX. Saham. Url: https://www.idx.co.id/produk/saham/. Diakses pada 28 Maret 2022