Berinvestasi dapat membuat banyak orang bingung karena ada banyak pilihan, dan mungkin sulit untuk menentukan investasi mana yang tepat. Artikel ini akan memandu kamu dengan menjabarkan enam jenis investasi yang paling umum, dari saham hingga emas. Jika kamu serius ingin berinvestasi, mungkin akan lebih baik untuk mencari penasihat keuangan untuk membantu kamu memilih investasi mana yang memenuhi tujuan keuangan kamu.
Saham
Saham, juga dikenal sebagai saham atau ekuitas, merupakan jenis investasi yang paling terkenal. Saat kamu membeli saham, kamu membeli kepemilikan saham di perusahaan publik atau yang tercatat di bursa. Banyak perusahaan yang sudah diperdagangkan secara publik, artinya kamu dapat membeli sahamnya seperti BCA (BBCA), Antam (ANTM), dll.
Bagaimana kamu dapat menghasilkan uang: Saat kamu membeli saham, kamu berharap harganya akan naik sehingga kamu dapat menjualnya untuk mendapatkan keuntungan. Risikonya, tentu saja, adalah harga saham bisa turun, dalam hal ini kamu akan kehilangan uang.
Obligasi
Surat Utang (Obligasi) merupakan salah satu Efek yang tercatat di Bursa di samping Efek lainnya seperti Saham, Sukuk, Efek Beragun Aset maupun Dana Investasi Real Estat.
Obligasi dapat dikelompokkan sebagai efek bersifat utang di samping Sukuk. Obligasi dapat dijelaskan sebagai surat utang jangka menengah panjang yang dapat dipindahtangankan, yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut. Obligasi dapat diterbitkan oleh Korporasi maupun Negara.
Bagaimana kamu dapat menghasilkan uang: Saat uang dipinjamkan, pemberi pinjaman mendapat pembayaran bunga. Setelah obligasi jatuh tempo — yaitu, kamu telah menahannya selama jangka waktu yang ditentukan secara kontrak — kamu akan mendapatkan kembali pokok kamu.
Tingkat pengembalian obligasi biasanya jauh lebih rendah daripada saham, tetapi obligasi juga cenderung memiliki risiko yang lebih rendah. Beberapa risiko yakni Perusahaan tempat kamu membeli obligasi bisa gulung tikar, atau pemerintah bisa gagal bayar. Obligasi, catatan dan tagihan, bagaimanapun, dianggap sebagai investasi yang aman.
Reksa Dana
Reksa dana adalah kumpulan uang investor yang diinvestasikan secara luas oleh manajer investasi. Reksa dana dapat dikelola secara aktif atau dikelola secara pasif.
Manajer investasi sering mencoba untuk mengalahkan indeks pasar yang ditunjuk dengan memilih investasi yang akan mengungguli indeks tersebut. Dana yang dikelola secara pasif, juga dikenal sebagai dana indeks, hanya melacak indeks pasar saham utama. Reksa dana memiliki beberapa jenis di antaranya reksa dana saham, reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, dll.
Reksa dana memiliki risiko yang sama seperti saham dan obligasi, tergantung pada apa yang mereka investasikan.
Bagaimana kamu dapat menghasilkan uang: Investor menghasilkan uang dari reksa dana ketika nilai saham, obligasi, dan sekuritas gabungan lainnya yang diinvestasikan dana tersebut naik.
Exchange Traded Fund (ETF)
ETF adalah Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yang unit penyertaannya diperdagangkan di Bursa Efek. Meskipun ETF pada dasarnya adalah reksa dana, produk ini diperdagangkan seperti saham-saham yang ada di bursa efek. ETF merupakan penggabungan antara unsur reksa dana dalam hal pengelolaan dana dengan mekanisme saham dalam hal transaksi jual maupun beli.
Bagaimana kamu dapat menghasilkan uang: ETF sering direkomendasikan kepada investor baru. Kamu dapat meminimalkan risiko dengan memilih ETF yang melacak indeks secara luas. Dan sama seperti reksa dana, kamu dapat menghasilkan uang dari ETF dengan menjualnya karena nilainya meningkat.
Deposito
Risikonya yang rendah membuat deposito kerap dipilih investor pemula. Seringkali deposito disebut mirip dengan tabungan. Namun jika dibandingkan dengan tabungan, ada dua hal yang membedakannya, yakni tingkat bunga dan adanya waktu jatuh tempo.
Suku bunga deposito lebih tinggi dibandingkan bunga tabungan biasa. Secara umum, bunganya ada di kisaran 5-6% per tahun. Ada juga beberapa bank yang menawarkan suku bunga lebih dari 6 persen.
Tenor deposito sendiri cukup beragam. Setiap bank memiliki kebijakannya masing-masing untuk itu. Namun secara umum, rata-rata bank menyediakan tenor maksimal 12 bulan. Meski demikian, ada juga beberapa bank yang menawarkan tenor deposito hingga 24 bulan.
Bagaimana kamu dapat menghasilkan uang: Semakin banyak uang yang kamu investasikan, biasanya bunga depositonya juga semakin tinggi.
Emas
Bagi kamu yang lebih tertarik dengan jenis investasi fisik dengan nilai intrinsik yang lebih jelas, investasi emas bisa jadi pilihan yang cukup menarik. Sama halnya dengan deposito, risiko investasi emas juga rendah. Nilainya cenderung stabil dan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Investor umumnya membeli emas sebagai cara mendiversifikasi risiko, terutama melalui penggunaan kontrak berjangka dan derivatif. Pasar emas tunduk pada spekulasi dan volatilitas seperti pasar lainnya.
Nah, itulah dia beberapa jenis-jenis investasi yang harus kamu ketahui. Semoga artikel ini bermanfaat!