Ingin keluarga terhindar dari bencana finansial? Tipsnya adalah dengan membuat sebuah perencanaan keuangan keluarga yang baik.
Dengan begini kamu bisa memonitor pemasukan dan pengeluaran sehingga bisa terhindar dari risiko besar pasak daripada tiang. Perencanaan keuangan keluarga memiliki tujuan agar keluargamu lebih sejahtera dan bahagia.
Secara umum, merencanakan keuangan keluarga yang efektif harus memperhatikan beberapa poin penting yang akan dibahas sebagai berikut.
Hitung Jumlah Semua Pemasukan Keluarga
Menghitung jumlah semua pemasukan keluarga mencakup gaji tetap, usaha yang dijalankan, kerja sambilan, dan pemasukan lainnya. Angka hasil penjumlahan ini nantinya untuk menetapkan alokasi dana dan prioritas pengeluaran untuk setiap kebutuhan keluarga.
Kunci dari keberhasilan perencanaan keuangan keluarga adalah transparansi. Jadi baik suami ataupun istri tidak boleh menyembunyikan pendapatan demi kelancaran perencanaan finansial keluarga.
Buat Anggaran Pengeluaran Per Bulan
Tujuan dari membuat anggaran pengeluaran bulanan ini adalah untuk memonitor arus keuangan. Hal ini bisa menjadi cara yang baik untuk mengatur keuangan keluarga agar tidak boros.
Tentukan Prioritas Keuangan Keluarga
Masing-masing keluarga biasanya memiliki prioritas keuangan masing-masing. Kamu dan pasangan harus bisa memisahkan mana kebutuhan prioritas dan mana kebutuhan yang tidak terlalu penting.
Cara ini cocok untuk suami istri yang sama-sama bekerja dan menyatukan pendapatan dalam satu rekening sebelum membagi-baginya untuk setiap pengeluaran yang sudah dicatat sebelumnya.
Contoh kebutuhan prioritas atau primer adalah biaya makan sehari-hari, tagihan listrik dan air, tagihan internet, biaya transportasi, dan biaya sekolah. Selanjutnya baru mengatur untuk kebutuhan sekunder dan pelengkap.
Catat Semua Pengeluaran
Kamu bisa mencatat semua pengeluaran keluarga dalam buku, menggunakan komputer dengan tools Microsoft Excel atau juga bisa menggunakan aplikasi pencatat keuangan yang telah banyak tersedia saat ini.
Dengan membuat catatan secara terperinci, alokasi keuangan keluarga bisa terpantau dengan baik. Mengaplikasikan tips ini juga membuat setiap pengeluaran menjadi lebih jelas, rinci dan sesuai dengan kebutuhan keluarga.
Siapkan untuk Dana Darurat
Dana darurat adalah sebuah tabungan khusus yang hanya boleh digunakan saat keadaan darurat seperti pengelolaan rumah secara mendadak, suami kehilangan pekerjaan, anak sakit, dan pengeluaran tak terduga lainnya. Patut dicatat bahwa dana darurat berbeda dengan tabungan.
Jaga Rasio Hutang
Dalam perencanaan keuangan keluarga, gaya hidup dan hutang menjadi beban dan hambatan. Salah satu indikasi keuangan keluarga yang baik adalah rasio hutang tidak lebih dari 30 persen dari penghasilan utama. Kebiasaan hidup konsumtif biasanya mendorong untuk berhutang.
Pisahkan Dana Tabungan dan Investasi
Tabungan dan investasi adalah dua hal yang berbeda. Tabungan merupakan uang yang sudah kamu sisihkan dan rencanakan dari awal. Jika ada silebih bisa kamu manfaatkan sebagai dana investasi.
Dengan memisahkan dana tabungan dan investasi, akan dapat membantu keuangan keluarga di masa depan dengan lebih tepat. Untuk jenis investasi, kamu bisa memilih sesuai dengan kebutuhan dan anggaran yang kamu miliki.
Sisihkan Dana Asuransi
Dalam mengatur keuangan keluarga, jangan hanya menyisihkan untuk dana darurat saja tapi juga usahakan menyisihkan sebagian pendapatan untuk dana asuransi.
Dengan memiliki asuransi, kamu memiliki jaminan keamanan finansial keluarga agar terhindar dari biaya-biaya yang lebih tinggi dari penghasilan.
Bijak Menggunakan Kartu Kredit
Pastikan gunakan kartu kredit dengan bijak agar tidak kebablasan yang berimbas pada kegagalan pengelolaan dan perencanaan keuangan keluarga. Jika sampai kebablasan, kamu bisa terlilit hutang dan harus membayar cicilan ditambah dengan bunganya setiap bulan.
Lakukan Audit Pengeluaran Keluarga Secara Berkala
Untuk memastikan semua perencanaan keuangan keluarga berjalan dengan baik, jangan lupa untuk melakukan evaluasi pengeluaran secara berkala. Hal ini untuk menjaga dan memastikan pengelolaan keuangan tetap terjaga dengan benar.
Dalam membuat perencanaan keuangan untuk keluarga, ada baiknya buat senyaman mungkin dan jangan terlalu ketat.
Kamu hanya perlu memperhatikan persentase pembagian keuangan rumah tangga agar tidak melebihi pendapatan bulanan. Dengan perencanaan yang tidak terlalu ketat, kamu juga tetap bisa melakukan perubahan jika diperlukan demi perencanaan keuangan uang lebih baik.
Contoh Perencanaan Keuangan Keluarga
Dalam membuat anggaran pengeluaran keluarga, ada rumus yang bisa kamu gunakan. Kuncinya kamu hanya harus mengutamakan kebutuhan prioritas baru menetapkan anggaran setiap detail kebutuhan keluarga.
Agar lebih mudah, kamu juga bisa menggunakan rumus sederhana yaitu 50-30-10-10. Rumus ini maksudnya 50 persen dari total pendapatan keluarga digunakan untuk biaya hidup, 30 persen untuk membayar cicilan dan hutang, 10 persen untuk tabungan dan investasi, dan 10 persen terakhir untuk kebutuhan dana sosial.**