Apakah kamu investor pemula? Kalau iya, sangatlah wajar jika kamu memiliki banyak pertanyaan tentang investasi. Nah, dalam artikel ini sudah kami rangkumkan beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan oleh kamu yang baru mulai berinvestasi.
Berapa banyak uang yang dibutuhkan untuk memulai investasi?
Pertanyaan yang satu ini seringkali muncul ketika kita baru mulai berinvestasi. Sebenarnya, kamu bisa mulai dengan angka berapa pun. Idealnya gunakanlah rumus 50/30/20. Rumus ini menjadi alokasi anggaran yang banyak disarankan oleh ahli keuangan. Cara membaginya adalah sebagai berikut.
- 50% untuk biaya hidup seperti makan, transportasi, dan lainnya.
- 30% untuk membayar hutang
- 20% untuk tabungan dan investasi.
Dari rekomendasi di atas dapat dilihat bahwa kamu bisa menggunakan 20 persen dari pendapatan atau gaji kamu untuk menabung dan berinvestasi. Tapi tentu saja, jumlah tersebut bukanlah angka yang tetap dan wajib untuk diikuti, karena kondisi keuangan masing-masing orang bisa berbeda.
Misalnya, kalau kamu memiliki gaji yang lebih tinggi dari rata-rata penghasilan yang didapatkan masyarakat, maka jumlah persentase tabungan dan investasi yang disisihkan setiap bulan juga bisa lebih besar dari patokan di atas.
Atau jika kamu merasa nilai 20% terlalu besar dengan jumlah penghasilan yang didapatkan, persentase tersebut bisa diturunkan lagi untuk menyesuaikan supaya jangan sampai membebani kehidupan sehari-hari.
Lantas bagaimana jika kamu tidak mampu melakukan alokasi 20%? Kami paham banget, nih! Karena ada berbagai macam faktor yang merasa terbebani dengan alokasi 20%. Untuk itu, kamu pun bisa memulai investasi dengan menyisihkan 5% dari penghasilan bulanan kamu. Bahkan, saat ini ada beberapa produk reksa dana yang bisa dibeli dengan harga Rp100 ribuan, loh!
Bagaimana cara mulai belajar investasi?
Saat ini, belajar bisa dilakukan dengan mudah, loh! Mau belajar investasi saham, trading saham, perencanaan keuangan, dan lain-lain bisa dilakukan secara daring (online). Ada kursus online yang gratis ada pula yang berbayar dengan harga terjangkau. Buat kamu yang mau belajar keuangan bisa:
- Membaca buku tentang saham, artikel, atau postingan di media sosial
- Nonton video di YouTube, Udemy, dan situs-situs keuangan lainnya seperti Philipmulyana.com
- Mengikuti kelas online atau offline
Apa investasi yang menguntungkan untuk saat ini?
Pertanyaan tentang investasi yang satu ini memang sering muncul. Apalagi kalau kamu baru ingin memulai berinvestasi. Kalau sekarang ini kamu sedang mempertanyakan hal ini maka jawaban yang tepat adalah berinvestasilah sesuai dengan kemampuan, kebutuhan, dan profil risiko kamu.
Setiap orang memiliki kebutuhan, kemampuan, dan profil risiko yang berbeda-beda. Di sisi lain, instrumen investasi di Indonesia ada banyak sekali jenisnya. Ada yang berisiko tinggi dengan imbal hasil tinggi dan ada juga yang berisiko rendah.
Apa pun investasi yang kamu pilih selama itu legal akan membuahkan keuntungan yang optimal apabila sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, dan profil risiko kamu. Tentunya juga dengan memperhitungkan target dan jangka waktunya.
Apakah investasi saham bisa disamakan dengan berjudi?
Investasi saham dan berjudi memang seringkali disamaartikan. Padahal keduanya berbeda, loh! Investasi saham jika dilakukan dengan benar sesuai tujuan, kebutuhan, dan kemampuan bukan merupakan judi, karena bisa membantu kita meningkatkan kualitas hidup ke depannya.
Dilansir dari Suara.com, Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Hasan Fawzi menegaskan, investasi saham tidak sama dengan berjudi. Sebaliknya, saham merupakan bukti kepemilikan atas modal perusahaan yang sah. Dengan demikian, memiliki saham sama artinya dengan ikut memiliki sebuah perusahaan meski hanya sebagian kecil modal.
Sementara, Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang diakses pada laman dsnmui.or.id mengenai saham menyebutkan saham tidak sama dengan judi. Dalam fatwa tersebut dijelaskan bahwa transaksi saham syariah di pasar perdana saham menggunakan akad Syirkah Musahamah jlka saham syariah yang ditawarkan ke publik berasal dari Saham Portepel.
Transaksi saham syariah di pasar perdana saham menggunakan akad jual beli (Akad Bai’) jika saham syariah yang ditawarkan ke publik berasal dari saham syariah yang dimiliki pemegang saham sebelumnya. Akad-akad yang disebutkan di atas adalah akad yang diperbolehkan dalam jual beli menurut Islam.
Fatwa ini sejalan dengan kebijakan BEI untuk investor yang ingin berinvestasi berdasarkan prinsip-prinsip syariah maka dapat mengikuti mekanisme transaksi jual beli di bursa saham-saham syariah. Kamu juga dapat membuka rekening sekuritas dari penyedia jasa keuangan yang berbasis syariah.
Investasi apa yang bisa dilakukan dengan modal kecil?
Jenis pertama investasi pemula modal kecil adalah reksa dana. Pasalnya, kita benar-benar bisa memberikan modal yang sangat kecil, bahkan hanya dengan Rp100.000 saja, kita bisa memulai investasi.
Jenis kedua adalah menabung saham. Dari investasi saham modal kecil, kita bisa mendapatkan keuntungan. Memang, menggunakan saham sebagai instrumen investasi memiliki risiko besar, tapi bukan berarti tidak bisa dicoba oleh pemula.
Investasi saham juga bisa dimulai dengan Rp100.000. Jika kamu bisa menemukan saham dengan harga maksimal Rp1.000 per lembarnya (1 lot = 100 lembar), kamu sudah bisa mulai investasi saham. Banyak kok, saham yang bagus dengan harga di bawah Rp1.000/lembar.
Nah, itu dia pertanyaan tentang investasi yang biasanya ditanyakan oleh pemula. Apakah kamu ada pertanyaan tentang investasi lainnya? Atau jawaban yang disediakan kurang memuaskan?
Jangan khawatir, kamu bisa kok mengajukan pertanyaan tentang investasi, dan seputar keuangan lainnya, di akun media sosial @PhilipMulyana atau tinggal komentar di kolom komentar.