Investasi saham banyak dilirik karena return-nya yang cukup tinggi. Sayangnya, tidak semua mengetahui bagaimana cara berinvestasi saham dan seringkali dianggap sama dengan reksa dana saham.
Investasi saham dan reksa dana saham berbeda. Kalau saham dananya dikelola langsung oleh investor, sedangkan reksa dana dikelola oleh manajer investasi.
Untuk memahami lebih jauh lagi apa itu reksa dana saham beserta return dan risk-nya, yuk, simak penjelasannya di bawah ini.
Apa yang Dimaksud dengan Reksa Dana Saham?
Sebelum mengetahui definisi reksa dana saham, kamu harus pahami dulu apa yang dimaksud dengan reksa dana.
Menurut OJK, reksa dana adalah tempat untuk mengumpulkan dana investasi dari pemodal yang selanjutnya dikelola dan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam berbagai instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksa Dana juga bisa menjadi salah satu alternatif investasi bagi kamu pemodal kecil atau pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi yang ingin dilakukan.
Secara umum jenis reksa dana terbagi menjadi empat yang dikelompokkan berdasarkan isi portofolio atau kumpulan efek yang membangun reksadana tersebut, yakni:
- Reksa dana pasar uang
- Reksa dana pendapatan tetap
- Reksa dana campuran
- Reksa dana saham.
Pengertian reksa dana saham tidak jauh berbeda dari saham karena keduanya memiliki portofolio berupa saham. Akan tetapi dalam reksa dana saham portofolio ini dikelola oleh manajer investasi.
Reksa dana saham adalah jenis reksa dana yang menginvestasikan sekurang-kurangnya 80 persen dari aktivanya dalam bentuk efek bersifat ekuitas atau saham.
Karena mayoritas portofolionya ada di efek saham, maka sifat dan pergerakan reksa dana ini mirip dengan saham.
Dibanding dengan jenis reksa dana lainnya, reksa dana saham memiliki fluktuasi yang tinggi. Artinya, bisa naik dan turun dalam waktu yang cepat.
Meski begitu dalam jangka waktu yang panjang, reksa dana jenis ini berpotensi menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi dibanding jenis reksa dana lain.
Apa Bedanya Saham dan Reksa Dana Saham?
Meski keduanya memiliki portofolio saham, terdapat perbedaan yang signifikan antara investasi saham dan reksa dana saham.
Pengelola dana
- Saham: dana dikelola sendiri oleh investor
- Reksa dana saham: dana dikelola oleh manajer investasi
Tingkat risiko
- Saham: risiko yang ditanggung oleh investor jauh lebih tinggi karena segala keputusan sepenuhnya ada di tangan investor
- Reksa dana saham: risiko lebih minim dibanding investasi saham karena keputusan ada di tangan manajer investasi yang ahli dalam bidangnya
Imbal hasil
- Saham: imbal hasil sangat besar. Akan tetapi, ada biaya yang harus ditanggung oleh investor yaitu biaya online trading sekitar 0,1 – 0,3 persen.
- Reksa dana saham: Karena diatur oleh perusahaan aset manajemen, maka kamu akan dikenakan fee setiap melakukan penarikan dana yang nominalnya tergantung dari negosiasi antara kedua belah pihak.
Minimum investasi
- Saham: dana yang dikeluarkan untuk investasi saham memang terbilang cukup besar, bahkan bisa mencapai jutaan rupiah.
- Reksa dana saham: sudah banyak perusahaan aset manajemen yang menawarkan modal investasi mulai dari puluhan ribu rupiah
Pajak
- Saham: dikenakan pajak sebesar 0,1 persen setiap melakukan penjualan
- Reksa dana saham: investasi yang tidak dikenakan pajak. Akan tetapi, kamu wajib melaporkan keuntungan reksadana ke dalam laporan SPT tahunan..
Proses pencairan dana
- Saham: dua hari kerja.
Reksa dana saham: membutuhkan waktu yang lebih lama karena menggunakan agen pengelola, maksimum tujuh hari kerja sesuai dengan POJK, tapi biasanya sekitar 3-4 hari.
Keleluasaan memilih saham
- Saham: investor dapat membeli saham apapun yang diinginkan karena dana dikelola langsung oleh investor.
- Reksa dana saham: dana investasi yang kamu keluarkan diberikan ke perusahaan asset management, maka dana akan menjadi tanggung jawab perusahan tersebut. Oleh karena itu, investor tidak memiliki andil dalam proses pemilihan saham.
Mengenal Return and Risk Reksa Dana Saham
Memahami return dan risk dalam reksa dana saham sangatlah penting untuk mendapat hasil maksimal. Sebagai investor kamu tidak bisa hanya melihat satu sisi, akan tetapi kamu juga harus memperhitungkannya secara menyeluruh dan matang antara untung dan rugi.
Walaupun reksa dana jenis ini menawarkan return yang tinggi tapi dibalik itu terdapat risk yang tinggi pula mengingat pergerakan saham yang tidak dapat diprediksi dengan mudah. Angka keuntungan maupun kerugiannya bisa naik turun kapan saja dengan tajam.
Akan tetapi, bukan berarti risk dari reksa dana saham menjadi penghalang dalam berinvestasi. Dengan perencanaan keuangan yang baik, risiko tersebut bisa dikurangi atau bahkan menjadi keuntungan berlipat.
Tips Agar Reksa Dana Saham Bisa Menguntungkan
Agar kamu bisa mendapatkan hasil maksimal dalam berinvestasi di reksa dana saham, berikut beberapa tipsnya.
Tentukan Tujuan Rencana Keuangan yang Tepat
Yang terpenting dalam berinvestasi di reksa dana saham yaitu tujuannya adalah jangka panjang. Selalu ingat bahwa reksa dana jenis ini kurang tepat untuk kamu yang memiliki target keuntungan investasi dibawah 15 tahun mengingat tingginya fluktuasi harga pasar.
Investasi ini dianjurkan untuk kamu yang mempunyai rencana keuangan jangka panjang diatas 15 tahun. Jika dilakukan dalam jangka waktu tersebut maka kamu berpotensi mendapat return yang tinggi.
Review Kinerja
Tak jarang kita melihat laporan yang dipublikasikan media dengan hasil menggiurkan. Akan tetapi, jika dilakukan evaluasi berdasarkan kinerja dalam jangka pendek kurang lebih 1 tahun, itu semua menjadi percuma. Hal ini dikarenakan reksa dana saham menunjukan return-nya setelah jangka panjang.
Supaya kamu tidak terkecoh, maka kamu membutuhkan data-data yang memperlihatkan konsistensi kinerja dalam kurun waktu setidaknya 5 tahun terakhir. Hal ini jauh lebih baik dibandingkan dengan review jangka pendek selama 1 tahun.
***
Mengingat sifatnya yang return tinggi tapi risk-nya pun tinggi, reksa dana saham cocok untuk kamu yang memiliki profil risiko tinggi atau agresif.